Rumah Goa Alam
yang Dijadikan Tempat Tinggal
Gua-gua ini diperlakukan sebagai rumah dan sebagai tempat
persembahyangan yang biasanya terkombinasi dalam strukturnya. Setelah
kawasan gua metropolitan ditinggalkan, strukturnya menjadi hancur dan
tidak terpelihara, namun tidak semua gua ditinggalkan begitu saja. Di
kawasan utara Cina, tempat tinggal gua masih menjadi rumah bagi lebih
dari jutaan manusia.
1. Matmata
Matmata merupakan desa kecil di wilayah selatan Tunisia. Beberapa
penduduk yang bertetangga dengan Berber ini tinggal di tempat tinggal
bawah tanah yang konvensional. Gua ini terbentuk dari galian lubang yang
sangat besar di tanah. Kemudian di sekitar tanah yang mengelilingi
lubang itu dibuat ruangan-ruangan sebagai kamar.
2.Bamiyan Valley, Afghanistan
Bamiyan adalah tempat dimana dua patung Buddha raksasa yang terukir di
samping tebing dan dibuat pada abad ke-6. Sebenarnya karya ini merupakan
patung yang berdiri kokoh tertinggi di dunia sebelum dihancurkan oleh
Taliban pada tahun 2001.
Tempat tinggal gua yang berada di kaki patung yang hancur tersebut pada
masa lampau merupakan tempat ribuan para biksu tinggal namun kemudian
menjadi tempat dimana para Taliban menyimpan senjatanya.
The Buddha’s that rested for several hundred years in the Valley of
Bamiyan in central Afghanistan, were mercilessly destroyed one decade
ago due to extremist religious differences.
Setelah Taliban mundur dari kawasan tersebut, para penduduk mulai
menggunakan gua-gua yang ditinggal tersebut sebagai rumah mereka.
3. Guyaju
Terkadang disebut dengan istilah labirin terbesar yang ada di Cina.
Guyaju merupakan rumah gua kuno yang berlokasi 80 kilometer dari
Beijing. Tidak ada catatan pasti yang ditemukan tentang asal dari gua
ini.
Gua ini terpahat dari tebing terjal di teluk yang mengahadap Kota
Zhangshanying. Yang menarik dari gua ini adalah jumlah ruangan yang
mencapai 110 kamar yang terbuat dari batu dan merupakan tempat tinggal
gua terbesar yang pernah ditemukan di Cina.
4. Sassi di Matera
Sassi di Matera atau dalam bahasa Indonesia berarti batu-batu dari
Matera merupakan tempat tinggal gua yang terletak di kota kuno Matera.
Sassi berawal dari pemukiman prasejarah dan bersamanya berkembang
kegiatan perdagangan pertama yang dilakukan penduduk Italia.
Pada tahun 1950-an, pemerintahan federal setempat memaksa untuk
merelokasi penduduk yang tinggal dikawasan Sassi ke kota yang lebih
modern. Walaupun demikian, beberapa penduduk masih setia dengan rumah
guanya di Sassi seperti leluhur mereka.
5. Messa Verde
Messa Verde yang terletak di wilayah barat daya Colorado merupakan rumah
yang terletak di tebing-tebing bagi suku Anasazi kuno. Pada abad ke-12,
suku Anasazi mulai membangun rumah-rumah didalam gua yang beratapkan
canyon besar.
Beberapa tempat tinggal gua ukurannya hampir mencapai sebesar rumah yang
memiliki 1050 ruangan. Yang paling terkenal diantaranya disebut Cliff
Palace dan Rumah Spruce Sapling. Pada tahun 1300, suku Anasazi
meninggalkan Mesa Verde namun kawasan yang tertinggal ini masih memiliki
bentuknya yang orisinil.
Alasan mengapa mereka meninggalkan tempat tinggal mereka ini tidak dapat
dijelaskan secara pasti. Beberapa hipotesis dari gagal panen sampai
invasi suku asing dari utara, berusaha menjelaskan kepindahan mereka.
6. Lereng Bandiagara
Lereng Bandiagara adalah tempat dimana gua-gua yang terbuat dari batuan
pasir di wilayah bekas bangsa Dogon di Mali. Tingginya kurang lebih 500
meter beralaskan tanah berpasir.
Bangunan dari tanah ini berbintik-bintik jika terlihat dari jauh, namun
bintik-bintik ini merupakan ruangan yang digunakan suku Tellem untuk
tinggal. Suku tersebut memahat batuan hingga menghasilkan suatu ruangan
yang cukup, selain digunakan untuk tempat tinggal, gua-gua ini dibangun
untuk meletakkan jenasah.
Pada abad ke-14 bangsa Dogon mengusir suku Tellem sehingga tempat
tinggal gua ini ditinggalkan dan tidak berpenghuni begitu saja.
7. Vardzia
Terletak di wilayah selatan Georgia, Vardzia merupakan biara kuno yang
berada dalam gua dan dibuat pada abad ke-12, selain biara juga dibangun
kota yang terpahat di lereng-lereng gunung yang menghadap sungai.
Tempat tinggal gua satu ini dibangun saat pemerintahan Full Tamar
sebagai perlindungan dari serangan bangsa lain. Gua-gua ini dibangun
dengan lebih dari enam apartemen. Selain itu, kota kuno tersebut juga
memiliki gereja, ruangan pemerintahan, dan juga sistem irigasi yang
rumit untuk mengairi sawah terasering.
Untuk mencapai tempat tinggal gua ini, harus melalui saluran bawah tanah yang rahasia dekat sungai Mtkvari.
8. Uçhisar
Uçhisar dapat dengan mudah ditemukan dan dikenali karena ketinggiannya
dan dapat dijangkau hanya 7 kilometer dari kota Nevsehir. Tempat tinggal
gua di dalam kastil batu Uçhisar pernah menjadi tempat berpopulasi
paling banyak ditinggali oleh penduduk.
Namun karena ancaman erosi yang terus meningkat, penduduk kemudian
pindah ke tempat yang lebih aman. Terakhir kali kastil alam ini
ditinggali pada tahun 1950an. Di puncak Uchisar, pengunjung dapat
melihat pemandangan yang menakjubkan karena dapat melihat kota secara
360 derajat.
9. Kandovan
Terletak di Tanah Azerbaijan Timur Iran, Kandovan merupakan pedesaan
yang dibangun abad ke-13 yang misterius. Banyak rumah di Kandovan dibuat
di gua yang berbentuk seperti kerucut dan terbuat secara alami dari abu
vulkanik yang membuat bentuknya mengingatkan kita pada rumah koloni
semut tanah.
Kebanyakan rumah gua ini memiliki empat tingkat, lantai dasar digunakan
sebagai kandang hewan ternak, lantai satu dan dua untuk tempat tinggal
dan lantai empat digunakan sebagai ruangan penyimpanan.
Material tanah yang mengeras sehingga dapat digunakan sebagai pondasi
rumah gua ini memiliki kelebihan yang berdampak pada suhu di dalam
ruangannya, karena ketika musim dingin ruangan menjadi hangat dan ketika
musim panas ruangan menjadi dingin.
0 comments:
Post a Comment