Melalui bukunya, Hermawan menyatakan bahwa telah terjadi perubahan pola perilaku masyarakat yang mengakibatkan strategi dan taktik pemasaran ikut berubah.
Salah satu hal terpenting yang mengubah perilaku masyarakat adalah internet yang dengan cepat dan masiv bisa menghubungkan sekian banyak orang dalam waktu yang singkat.
Sehingga hubungan antara perusahaan dengan konsumen tidak lagi vertikal dimana perusahaan berdiri sendiri terpisah dengan konsumen. Tetapi hubungan itu sekarang bersifat horizontal dimana perusahaan harus sejajar dan bersama dengan konsumen.
Sekarang perusahaan bisa disebut telanjang dihadapan konsumennya. Dengan adanya jejaring sosial yang menghubungkan mereka, kebaikan dan keburukan akan tersebar dengan cepat.
Tentu kita masih ingat kasus yang melibatkan rumah sakit Omni Internasional dengan Prita atau kasus kriminalisasi pejabat KPK yang menunjukkan kekuatan gerakan sosial melalui jejaring sosial lewat media internet.
Dengan adanya pola hubungan yang berbeda itu maka berbeda juga pola pendekatan pemasarannya. Dulu perusahaan akan berusaha mengkotak-kotakan calon konsumen berdasarkan dengan pola perilaku yang mirip, biasa kita sebut segmentasi pasar.
Sekarang dengan adanya jejaring sosial, masyarakat yang mempunyai perilaku dan kesenangan yang sama akan membentuk komunitas tersendiri.
Eniwei, komunitisas ini bisa tercapai dengan dua cara. Pertama dengan cara “by design“, kedua komunitas bisa terbentuk dengan sendirinya, sehingga perusahaan tidak perlu repot-repot mengkotak-kotakkan calon konsumen.
Perusahaan cukup mengamati komunitas-komunitas yang ada atau dengan inisiatif sendiri membentuk komunitas yang akan dijadikan calon konsumen.
Biasanya, membentuk komunitas ini merupakan salah satu cara untuk membuat konsumen menjadi loyal, seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan otomotif. Harley Davidson yang pertama kali memulainya.
Nah, komunitas-komunitas ini sering kita jumpai dalam bentuk forum-forum yang ada di internet. Misalnya agromania atau indonetwork untuk pelaku bisnis. Sedangkan untuk masyarakat umum, forum kaskus sangat populer di kalangan mereka. Untuk offline, anda bisa lihat komunitas pecinta motor yang sering “nangkring” di pinggir-pinggir jalan di malam minggu.
So, perusahaan sekarang dituntut lebih jujur dan terbuka karena mereka tidak bisa lagi hanya memberikan janji semata kepada konsumen tanpa diikuti dengan pelayanan yang sesuai. Seperti yang sudah dikemukakan di muka, keburukan maupun kebaikan akan lebih mudah tersebar karena sedemikian kuatnya hubungan antar konsumen.
Di sini anda bisa lihat bahwa internet bisa menjadi leverage bagi bisnis anda. Cukup dengan membangun reputasi yang baik maka konsumen akan memberikan rekomendasi kepada teman-teman lainnya.
Dan seperti yang anda tahu, rekomendasi dari orang yang dikenal jauh lebih efektif dibandingkan dengan promosi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Coba anda ingat berapa kali anda membeli sesuatu berdasarkan rekomendasi dari orang yang anda kenal.
Yang jelas, tidak semua tentang New Wave Marketing bisa saya ceritakan disini. Kalau ingin lengkapnya, anda mungkin harus membacanya sendiri. Di sana disebutkan tentang konsep 12 C yang merupakan perubahan mulai dari strategi, taktik maupun proses pemasaran.
Beberapa perubahannya seperti segmentasi menjadi komunitisasi, targeting menjadi konfirmasi, positioning menjadi klarifikasi sampai brand yang berubah menjadi karakter.
Tapi intinya, New Wave Marketing merupakan cara untuk membentuk pemasaran yang kuat baik secara online maupun offline. Dan kedepannya, saya akan sampaikan siapa calon konsumen potensial yang siap untuk menerima New Wave Marketing. See ya…
sumber: dokterbisnis.net
(penulis : Jack, sumber gambar : bandungadvertiser.com)
0 comments:
Post a Comment