Legenda Putri Ong Tien dari China Bagi Masyarakat Cirebon
Nama Putri Ong Tien tidak asing bagi telinga masyarakat Indonesia yang
tinggal di Cirebon dan sekitarnya. Putri Ong Tien adalah isteri Sunan
Gunung Jati yang makamnya terletak di kota Cirebon. Kisah Putri Ong Tien
bermula dari kunjungan Sunan Gunung Jati ke negeri China untuk
menyebarluaskan agama Islam. Saat berada di China, Sunan Gunung Jati
membuka praktek sebagai ahli pengobatan dan berhasil menyembuhkan banyak
masyarakat di China. Namanya dikenal secara luas sebagai tabib sakti.
Ranjang Giok Putri Ong Tien
Karena
popularitasnya yang terus melejit, maka Sunan Gunung Jati dipanggil ke
istana oleh Raja China. Sunan Gunung Jati diuji untuk menebak siapakah
diantara dua putrinya yang sedang hamil. Sunan Gunung Jati menunjuk ke
perut Putri Ong Tien padahal sebelumnya putri tersebut masih perawan dan
belum menikah. Anehnya, perut Putri Ong Tien menjadi membusung dan
benar-benar hamil. Raja menjadi murka dan mengusir Sunan Gunung Jati
dari daratan China.
Sunan Gunung Jati akhirnya kembali ke tanah Jawa. Tak disangka, Putri
Ong Tien yang terlanjur jatuh cinta ikut menyusul Sunan Gunung Jati ke
Pulau Jawa. Singkat cerita, Sunan Gunung Jati akhirnya menikah dengan
Putri Ong Tien.
Putri Ong Tien pun menikah dengan Sunan Gunung Jati dan memeluk agama
Islam. Hari-harinya di Cirebon dihabiskan dengan membatik. Ia pun
memperkenalkan motif-motif baru. Putri Ong Tien meninggal dunia karena
sakit.
Dalam salah satu cerita dalam Babad Tanah Jawa, pernikahan Sunan Gunung
Jati dan Putri Ong Tien berlangsung pada tahun 1481. Namun sayang, usia
Putri Ong Tien tidak panjang karena pada tahun 1485 dia meninggal dan
dimakamkan di Cirebon.
Keberadaan Putri Ong Tien ini bisa dibuktikan dengan adanya makam
bergaya China yang ada di dekat makam Sunan Gunung Jati di Cirebon.
Banyak warga keturunan Tionghoa dan warga muslim yang berziarah ke makam
Putri Ong Tien setiap tahunnya. Makam tersebut menjadi bukti bahwa pada
jaman dulu masyarakat Indonesia bisa menjalankan toleransi beragama.
Selain itu, kebudayaan China pun diseleksi dan ikut menyatu dalam
kehidupan masyarakat setempat.
Saat kedatangan Putri Ong Tien dari China, rombongan tersebut membawa
serta berbagai barang berharga dari kerajaan China. Misalnya guci,
tembikar, pakaian sutra, permata, piring dan perhiasan emas. Hal
tersebut menambah kekayaan budaya Indonesia, khususnya di Cirebon. Makam
Sunan Gunung Jati pun dihiasi dengan beragam piring China yang
bertuliskan kalimat Islami. Hiasan tersebut bisa kita temui pada dinding
makam.
0 comments:
Post a Comment