KERATON KANOMAN CIREBON
keraton kanoman adalah salah satu dari tiga keraton yang ada di kota cirebon
keraton kanoman terletak di balakang pasar kanoman kota
cirebon.... tidak sulit untuk mengetahui keberadaan keraton
tersebut keraton konoman merupakan pecahan keraton kasepuhan di mana
pada waktu itu telah terjadi krisis di keraton kasepuhan...sehingga para
sultan emisahkan sendiri dari keraton kasepuhan dan mendirikan keraton
kanoman.....
arsitektur keraton kanoman sangat luar biasa di mana setiap pasanggrahan
atau bangunan terdapat berupa piring piring antik...yang sudah berumur
ratusan tahun. tapi sayang keberadan piring sebagai penghias keraton
tersebut ...bayak yang hilang di ambil para tangan tangan jahil yang
tidak bertanggung jawab
sehingga yang dulunya keraton kanoman indah kini tinggal terbengkalai...
biasanya setiap bulan maulud atau selama tiga minggu keraton ini ramai
oleh para pejiarah dan pedagang,seiring dengan di adakannya muludan
..yaitu pencucian alat alat pusaka keraton kanoman. bagi anda yang ingin
berkunjung ke keraton kanoman tidak susah bingung..sebab lokasi dari
tiga keraton kasepuahan keraton kacirebonan dan keraton kanoman sangat
berdekatan.....hanya beberapa ratus meter
Sebuah bangunan yang bentuknya menyerupai bangunan kolonial dengan
lonceng gereja menggantung di langit-langitnya. Bangunan ini berada di
dekat pintu gerbang di kompleks Keraton Kanoman yang luasnya sekitar 6
hektar ini.
Tampak depan Keraton Kanoman yang disebut bangsal Jinem, atau pendopo
keraton yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu, dan digunakan
juga untuk upacara penobatan Sultan serta pemberian restu oleh Sultan
pada acara perayaan di Keraton Kanoman, seperti misalnya acara
peringatan Maulid Nabi dan Grebeg Syawal.
Tampak muka gedung yang berfungsi sebagai museum Keraton Kanoman yang
terlihat sederhana. Letak museum Keraton Kanoman ini berada di sebelah
depan kanan bangsal Jinem. Kondisi museum Keraton Kanoman ini tidak jauh
berbeda dengan kondisi museum yang berada di Keraton Kasepuhan yang
sudah memerlukan perhatian untuk perbaikan dan perawatan.
Bangsal Jinem Kraton Kanoman dilihat dari dekat, dengan dua lampu
gantung antik menempel di langit-langitnya. Saya tidak menemukan ornamen
yang menonjol pada bangsal Jinem Keraton Kanoman ini, dan tidak pula
terlihat piring keramik menempel pada dinding bangsal yang agak terlalu
sepi menurut saya.
Kereta Jempana dengan ornamen mega mendung dan merupakan salah satu
koleksi terpenting museum Keraton Kanoman yang masih asli. Kereta
Jempana Keraton Kanoman ini dibuat pada tahun Saka 1350 atau 1428 M atas
prakarsa Pangeran Losari dan digunakan oleh permaisuri. Kereta yang
terbuat dari kayu sawo ini dahulunya konon ditarik oleh enam ekor kuda.
Kereta Paksi Naga Liman yang merupakan Kereta kebesaran Sunan Gunung
Jati dan para Sultan Cirebon ini dibuat pada tahun yang sama dengan
Kereta Jempana, yaitu tahun Saka 1350 atau 1428, juga atas prakarsa
Pangeran Losari.
Kereta Paksi Naga Liman menggabungkan bentuk paksi (burung), naga, dan
liman (gajah) yang belalainya memegang senjata trisula ganda.
Keistimewaan Kereta Paksi Naga Liman yang disimpan di Keraton Kanoman
ini ada pada bagian sayapnya yang bisa mengepak saat kereta sedang
berjalan, serta jejari cekung rodanya yang berguna agar kotoran tidak
menciprati penumpangnya.
Koleksi gentong keramik antik dan seperangkat gamelan tua. Juga ada
koleksi meriam-meriam kecil museum Keraton Kanoman yang diletakkan di
salah satu sudut museum, serta peralatan debus Banten yang berada
disamping seperangkat gamelan tua lainnya yang semuanya sudah terlihat
kusam.
Ada rasa sedih ketika melihat kondisi terlantar benda-benda koleksi
museum Keraton Kanoman ini. Pengabaian benda peninggalan sejarah, pada
akhirnya bisa membuat sebuah kota kehilangan akar budaya dan jati
dirinya.
Area di bagian belakang Keraton Kanoman, dengan melewati tempat tinggal
keluarga sultan Keraton Kanoman. Pada ujung sebelah kanan adalah
bangunan Witana, yang konon merupakan bangunan keraton Cirebon yang
paling awal didirikan, sebelum dibangunnya Keraton Kasepuhan.
Pintu gerbang Keraton Kanoman yang warna merahnya sudah pudar berganti
warna putih. Saya tidak sempat melihat dari jarak dekat, namun
lubang-lubang bundar yang dari jauh tampak kosong itu sepertinya bekas
tempat menempelnya piring-piring keramik. Pintu gerbang Keraton Kanoman
ini kabarnya dibuka pada saat acara Gerebeg Syawal.
Keraton Kanoman didirikan pada tahun Saka 1510 atau tahun 1588 M oleh
Pangeran Muhammad Badridin Kartawijaya, Sultan Kanoman I, yang merupakan
keturunan ke-VII dari Sunan Gunung Jati. Semoga saja ketika anda
berkunjung ke Keraton Kanoman ini, kondisi keraton dan benda-benda
bersejarah yang disimpan di museum-nya telah jauh lebih baik dan lebih
terawat dibanding ketika saya berkunjung. Semoga.
Kraton Kanoman
Kelurahan Lemahwungkung, Kecamatan Lemahwungkuk,
Kota Cirebon.
GPS: -6.72289, 108.56783
http://thearoengbinangproject.com
Keraton Kanoman Cirebon
Keraton Kanoman didirikan oleh Sultan Kanoman I (Sultan Badridin)
turunan ke VII dari Sunan Gunung Jati (Syarief Hidayatullah) pada tahun
510 tahun Saka atau tahun 1588 Masehi, Adapun prasasti tahun berdirinya
Keraton Kanoman terdapat pada pintu Pandopa Jinem yang menuju keruangan
Perbayaksa, dipintu tersebut terpahat gambar angka Surya Sangkala &
Chandra Sangkala dengan pengertian sebagai berikut :
- Matahari artinya angka 1 (satu)
- Wayang Darma Kusumah artinya angka 5 (lima)
- Bumi artinya angka 1 (satu)
- Bintang Kemangmang artinya angka 0 (nol)
Jadi terbaca tahun 1510 Saka atau tahun 1588 Masehi. Lambang angka tahun
terdiri dari 2 macam yaitu Surya Sangkala dengan gambar matahari dan
Chandra Sangkala dengan gambar Bulan.
SILSILAH PARA SULTAN KANOMAN
- Sunan Gunung Jati Syech Hidayahtullah
- Panembahan Pasarean Muhammad Tajul Arifin
- Panembahan Sedang Kemuning
- Panembahan Ratu Cirebon
- Panembahan Mande Gayem
- Panembahan Girilaya
- Sultan Kanoman I (Sultan Badridin)
- Sultan Kanoman II ( Sultan Muhamamad Chadirudin)
- Sultan Kanoman III (Sultan Muhamamad Alimudin)
- Sultan Kanoman IV (Sultan Muhamamad Chadirudin)
- Sultan Kanoman V (Sultan Muhamamad Imammudin)
- Sultan Kanoman VI (Sultan Muhamamad Kamaroedin I)
- Sultan Kanoman VII (Sultan Muhamamad Kamaroedin )
- Sultan Kanoman VIII (Sultan Muhamamad Dulkarnaen)
- Sultan Kanoman IX (Sultan Muhamamad Nurbuat)
- Sultan Kanoman X (Sultan Muhamamad Nurus)
- Sultan Kanoman XI (Sultan Muhamamad Jalalludin)
Keprabonan
Keprabonan termasuk keluarga Keraton Kanoman yang didirikan pada tanggal
1682 oleh Pangeran Raja Adipati Kapronan. Kaprabonan asal kata dari
Kaprabuan (Raja) yang mana Kaprabonan ini berfungsi sebagai tempat
DINNIYAH, yaitu tempat kegiatan Agama Islam yang diberlakukan untuk
komunitas Keraton Kanoman dan juga untuk masyarakat umum. Sampai dengan
sekarang kegiatan tersebut masih berjalan dan banyak dikunjungi orang
termasuk pengunjung dari Malaysia dan Brunei.
Adapun Pangeran Raja Adipati Kaprabonan, adalah putra sulung dari sultan
Kanoman I, yang lebih memilih kepeduliannya terhadap bidang agama
ketimbang ke pemerintahan. Tempat ini sampai sekarang dihuni oleh
keluarga keturunan Adipati Kaprabonan yang letaknya berdekatan dengan
Keraton Kanoman.
http://www.cirebonkota.go.id
Mande Manguntur -
Istana Kanoman Cirebon